Di tengah gaya hidup cepat, digital, dan dinamis, generasi Z (lahir tahun 1997–2012) tumbuh sebagai generasi yang adaptif, kreatif, dan melek teknologi. Namun di balik kemudahan informasi dan banyaknya peluang, risiko kehidupan tetap tidak bisa dihindari. Mulai dari risiko kesehatan, kecelakaan, hingga ketidakpastian ekonomi - semua bisa terjadi, kapan saja, kepada siapa saja.
Sayangnya, kesadaran akan pentingnya proteksi diri atau perlindungan finansial seperti asuransi masih rendah di kalangan Gen Z Indonesia. Banyak yang menganggap proteksi hanya penting bagi orang tua atau mereka yang sudah berkeluarga. Padahal, proteksi adalah bagian penting dari perencanaan keuangan pribadi, bahkan bagi anak muda sekalipun.
Mengapa Gen Z Perlu Proteksi Sejak Dini?
Hidup Penuh Ketidakpastian
Tidak ada yang bisa memprediksi sakit, kecelakaan, atau kehilangan pendapatan. Dengan adanya proteksi seperti asuransi kesehatan atau jiwa, beban finansial akibat kejadian tak terduga bisa diminimalkan.
Contoh: Biaya rawat inap di rumah sakit swasta bisa mencapai jutaan rupiah per hari. Tanpa asuransi, tabungan pribadi bisa langsung terkuras habis.
Kemandirian Finansial
Banyak Gen Z sudah mulai bekerja, kuliah sambil freelance, atau bahkan menjadi content creator. Ketika kamu mulai mandiri secara ekonomi, kamu juga bertanggung jawab atas proteksi diri sendiri - bukan lagi bergantung sepenuhnya pada orang tua.
Lebih Murah saat Masih Muda
Premi asuransi cenderung lebih murah jika dibeli di usia muda karena risiko kesehatan dianggap lebih rendah. Ini jadi momen ideal untuk mulai proteksi dari sekarang, sebelum ada kondisi yang membuat premi jadi lebih mahal atau ditolak.
Bagian dari Self-Care Finansial
Proteksi adalah bentuk "self-care" yang sering dilupakan. Sama seperti kamu merawat kesehatan mental dan fisik, proteksi finansial juga penting agar tidak stres saat kondisi darurat datang.
Jenis Proteksi yang Relevan untuk Gen Z
- Asuransi Kesehatan : Memberikan perlindungan terhadap biaya rumah sakit, operasi, atau rawat jalan. Bisa dimulai dari BPJS atau asuransi swasta dengan premi terjangkau.
- Asuransi Jiwa : Cocok jika kamu sudah membantu keuangan keluarga atau punya penghasilan tetap.
- Asuransi Gadget/Kendaraan : Banyak Gen Z memiliki laptop, ponsel, atau kendaraan pribadi. Proteksi terhadap kerusakan atau kehilangan bisa mencegah kerugian besar.
- Dana Darurat & Proteksi Digital : Selain asuransi, proteksi lain yang penting termasuk memiliki dana darurat (3–6 bulan pengeluaran), serta perlindungan data pribadi di dunia digital.
Tips Memulai Proteksi Diri untuk Gen Z
- Mulai dari kebutuhan paling dasar: asuransi kesehatan dan dana darurat.
- Gunakan aplikasi perbandingan asuransi untuk memilih yang sesuai.
- Jangan mudah tergoda produk investasi-asuransi (unit-linked) jika belum paham sepenuhnya.
- Pastikan produk asuransi berasal dari perusahaan yang terdaftar di OJK.
Kesimpulan: Proteksi = Persiapan
Memiliki proteksi bukan berarti kamu pesimis atau terlalu hati-hati, tapi justru tanda bahwa kamu siap menghadapi kehidupan secara realistis. Gen Z dikenal cerdas, inovatif, dan visioner - jadi lengkapi itu dengan tanggung jawab finansial dan kesadaran risiko.
Referensi:
• Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (2023). Statistik Industri Asuransi Nasional. https://www.ojk.go.id
• OCBC NISP Financial Fitness Index (2023). Kesadaran Finansial Gen Z di Indonesia.
• Prudential Indonesia. (2022). Studi Perilaku Finansial Generasi Z.
• Lifepal. (2023). Panduan Asuransi untuk Pemula.
