Generasi Z tumbuh dalam dunia yang terkoneksi 24/7. Tiap hari, kita terpapar konten liburan mewah, gadget terbaru, outfit mahal, dan gaya hidup “perfect” dari media sosial. Tanpa sadar, tekanan sosial ini menciptakan fenomena FOMO (Fear of Missing Out) - takut merasa tertinggal jika tidak ikut gaya hidup yang sama.
Sayangnya, FOMO bukan hanya membuat kita cemas sosial, tapi juga bisa berdampak langsung ke kondisi keuangan pribadi. Banyak anak muda yang terjebak gaya hidup konsumtif demi terlihat “ikut tren”, meskipun isi dompet tidak sejalan.
FOMO Itu Nyata, dan Bisa Bikin Bokek
Menurut survei oleh lembaga riset keuangan nasional, lebih dari 60% Gen Z mengakui pernah membeli sesuatu karena takut ketinggalan tren, bukan karena kebutuhan. Contohnya:
- Nongkrong di tempat hits walau sedang tanggal tua
- Beli gadget terbaru padahal yang lama masih berfungsi
- Ikut flash sale hanya karena “semua orang beli”
Kebiasaan ini kalau dibiarkan terus-menerus, bisa membahayakan kondisi keuangan jangka panjang bahkan sebelum kita punya penghasilan tetap atau tabungan darurat.
Kenapa Gen Z Rentan FOMO?
1. Tekanan dari media sosial.
Feed penuh postingan teman liburan, belanja, atau pamer lifestyle membuat kita merasa harus ikut tampil sama.
2. Budaya “instan” dan validasi cepat.
Notifikasi, likes, dan komentar membuat kita ingin terus relevan dan diterima sosial.
3. Kurangnya edukasi finansial.
Banyak yang belum memahami beda antara “butuh” dan “ingin”, apalagi soal budgeting dan prioritas keuangan.
Cara Menghindari Gaya Hidup FOMO (Tanpa Kehilangan Eksistensi)
1. Sadari bahwa media sosial = kurasi, bukan kenyataan penuh
Apa yang kita lihat di internet sering kali bukan cerminan hidup seseorang sepenuhnya. Banyak yang hanya menampilkan sisi terbaik dan momen spesial. Bandingkan dengan hidup nyata kita itu tidak adil.
2. Tentukan batas belanja untuk hiburan
Kamu tetap bisa hangout, belanja, dan punya gaya. Tapi tetapkan batas pengeluaran khusus untuk gaya hidup misalnya maksimal 20% dari penghasilan bulanan.
3. Melatih diri untuk tunda keinginan
Kalau tertarik beli sesuatu karena “teman juga beli,” coba tunggu 3–7 hari. Kalau masih merasa butuh setelah itu, barulah dipertimbangkan. Sering kali keinginan itu hilang setelah lewat waktu.
4. Ikut tren dengan cara versi kamu
Contoh: suka outfit aesthetic? Coba mix & match dari lemari sendiri. Suka kopi kekinian? Buat versi rumahan. Intinya: tetap bisa gaya tanpa harus boros.
5. Fokus ke tujuan finansial pribadi
Punya target keuangan membuat kita lebih punya kontrol. Misalnya: menabung buat liburan sendiri, beli laptop baru, atau mulai investasi. Kalau kamu tahu apa yang kamu tuju, kamu nggak mudah goyah hanya karena tren.
Hidup Simpel, Tapi Tetap Stylish dan Happy
Menolak FOMO bukan berarti harus anti tren atau hidup membosankan. Justru dengan lebih sadar dan bijak, kamu bisa punya hidup yang otentik, stabil secara finansial, dan tetap keren dengan versi kamu sendiri.
Referensi:
· Katadata Insight Center. (2023). Tren Keuangan Generasi Z di Indonesia
· Riset internal Otoritas Jasa Keuangan. (2023). Perilaku Belanja Digital Millennial dan Gen Z
· Artikel edukasi keuangan dari sumber terbuka & literasi digital nasional.
· Image Source: pexels.com
